Friday, April 25

Tag: Lapar

Tunggu Besok yang Lain
Susastra

Tunggu Besok yang Lain

01 April 2025 Pulang berulang tarian awan, sajak silam percintaan bertemu untuk nafsi beringas. Ada babad yang tak sempat ditutur lalu hilang jadi asap, jadi uap, jadi embun, hilang entah tanpa bekas di semesta... Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Awan di atas cakrawala pemukiman Espana RUANG bertingkat: di situ menonton gerimis mulai deras jatuh di genangan. Kami pernah diterjang banjir manakala tubuh ini di setiap sentinya pegal kesakitan, air keruh menerobos setiap sudut. Deru badai deras, namun kita mesti berani melawan terobosan air berlebih, memindah menaikkan peralatan ke ruang kering supaya tetap aman, tetap hidup, dan kiranya bugar melihat besok yang lain, entah awan-awan tetap kelam. Begitu, di ruang bertingkat-tingkat menonton dari celah jeruji logam dan kaca, dari an...
Pembeli Beras
Budaya, Editorial

Pembeli Beras

18 Oktober 2022 Isi perut diseragamkan kampanye nasi putih, maka, alasan ‘harus beras’ tertanan dalam budaya dan pemikiran. Lapar, oh, ini sungguh kesusahan yang menjalar lebih hebat dari keterlibatan aturan-aturan menyantap cara pandang apa jenis pekerjaan… Oleh: Dera Liar Alam Editor: Parangsula SESUAP rezeki dicari, makan dialas kertas, plastik, atau dilapis polistirena – polimer dengan monomer stirena. Pokoknya kenyang, kawan sebangku semeja di warung makan tepian kuala yang bau bermacam zat di sekitar alir kanal Jongaya malah lahap menyantap nasi dan lauk. Pernah, suatu malam berdongeng dengan Ika di Jl Patimura. Dia kelas tiga sekolah dasar, berjualan tissue dan menjajah kotak sumbangan bertuliskan kampanye beras. Walau, dia jarang makan nasi. Lebih suka gorengan, “Ubi, p...