Friday, October 17

Tag: Kemiskinan

Bursa Gurem
Editorial

Bursa Gurem

06 Oktober 2025 Lokasi terorganisir sediakan struktur, aturan untuk transaksi, memberi ruang bagi para pelaku. Di sini, ruang itu meraung. Ruang dimodifikasi sistem semau arah kepentingan dirinya sendiri. Kepentingan diri sang kuasa. Kerja gurem banting tulang, terbanting-banting. Oleh: Dera Liar Alam OSMANLI İMPARATORLUĞU — antara tahun 1335 dan tahun 1363, ada lokasi yang disebut Hüdavendigar, Hadiah Tuhan. Yesil Bursa, mengacu pada taman kebun dalam struktur kota, Bursa Hijau. Di sana ada benteng, ada permandian air panas di sana. Ada Bazar Sutra, ada rumah-rumah tua Utsmaniyah, museum, dan makam para sultan. Itulah Bursa di Turki. Ruang luas sejarah, melompat ke ruang diisi bursa gurem. Dalam khasanah hewan ternak dan yang liar ada yang dikenal sebagai Ornithonyssus Bursa, ...
Proyek Alterasi Miskin
Susastra

Proyek Alterasi Miskin

21 September 2023 Alterasi, berbagai proses alam yang mengubah komposisi kimia mineral: di sini, proses itu hanya melapukkan sajak, khotbah panjang lebar tidak berguna bagi mereka yang haus dan lapar berkepanjangan… Oleh: Dera Liar Alam RAUT malam manai: sajak-sajak merah tumpah di samudera di nyanyimu bedil senapan mesin pemunah menggertak pajak - kemiskinan itu proyek panjang dan kekal - ditagih kapan saja bila tak dibantah. Kumpul kita duduk melingkar, senda gurau, membanyol, melupa banting tulang dengan gelak kelakar. Intermezzo - alterasi: Ria, penjual tissue di jerambah sekitar kedai kopi modern - matanya was-was, tak mau dirinya direkam kamera. Saya ajak ngobrol. Dalam cerita dia menyebut lokasi, “Iya, saya dari Karuwisi, kami tinggal di situ dengan nenek. Orang tua kam...
Ilusi Imajinasi
Budaya, Susastra

Ilusi Imajinasi

08 Juni 2023 [Haibun] Oleh: MiRa Roe Penulis adalah sastrawan penulis Gambar: twilight - dax Di ufuk barat Matahari terbenam Terbungkus mimpi Hampa politik Kesadaran ilusi Menjadi nyata Aah… Kehampaan ruang politik menukik kesadaran ilusi, terkungkung dalam khazanah budaya kekerasan, segala norma dan tingkah laku manusia menjadi tempat siksaan lahir dan batin bercampur hina, perih dan nyerinya rasa kehidupan. Bermakna lapar Anak bangsa tercekik Kemiskinannya Ada hal nyata dicengkram dari mimpi ilusi, semangat kekosongan nyatanya dipenuhi bisikan rekayasa imajinasi, memiliki tujuan terselubung dengan cara memanipulasi janji-janji pemilu, menuai iman manusia terdepolitisasi, bergelut dengan impian demi menumpuk harapan semu, yang katanya untuk perubahan dan kemajuan hidup b...
Sarapan Rakyat yang Malang
Editorial, Guratan

Sarapan Rakyat yang Malang

2014 Judul di Jurnaloriente: Kegamangan Mutakhir di Pundak Proposal Miskin Oleh: Daniel Kaligis Kondisi miskin terus diserbu berbagai tuntutan ‘kaya peran’ membayar segala kewajiban, karena sudah bersedia, dan patut jadi rakyat saja, supaya elite lebih berdaya dan dapat mengumumkan banyak keputusan kebijakan yang sudah mereka siapkan. Mimpi itu sudah sering berlayar ke negeri seberang dan pulang membawa khayalan baru: sinis, sarkas. SESUMBAR bergulir: pada bilik yang sama, kecewa mengalir. Sarapan yang sama saban hari, itulah sosialisasi kemakmuran, meski posisi rakyat sebagai pemirsa, sah sebagai penonton pembangunan. Hari ini menular perilaku yang diduga baru, new normal, adaptasi baru, kebiasaan lama lebih mengakar. Rakyat tunduk pada murka aturan, regulasi yang menggulun...
Tersingkir Bela Rakyat
Budaya, Opini

Tersingkir Bela Rakyat

22 Juli 2021 Oleh: Gatot Sugiharto Penulis adalah aktivis Ketua Umum APRI Gambar: Potret Pengusiran MASIH banyak oknum pemerintah yang hobinya sengaja mempersulit rakyat yang berinovasi atau menerapkan teknologi modern. Dugaan saya, mereka nggak mau ketahuan bahwa anggaran pemerintah sudah dihamburkan untuk ‘mengembangkan’ teknologi ‘usang’.  Mereka memang nggak mau rakyat Indonesia maju!  Mereka menganggap rakyat itu harus bodoh, miskin, dan hidupnya susah. Semboyan lama juga masih mereka terapkan: ‘Kalau rakyat bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah?’ Kasihan para pegawai pemerintah yang benar-benar ingin membantu rakyat, biasanya malah tersingkir. (*)