Saturday, December 27

Tag: Indonesia

PSTL 2025
Esai, Guratan, Susastra

PSTL 2025

27 Desember 2025 Tuju xmas nan hedon — torang nonton redup, ilalang, pepohon, gunung, lembah, kabel-kabel, wale, susupuan, serap, yakni luna — menggantung amper separuh di awang-awang tenggara... Tualang tou itu syair, pesta di tanah leluhur, subur tafsir… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Wale di bayang Serap, sekeliling Gelap LELUHUR kami menyebut bulan itu serap, dan batas sebagai susupuan. Ada berapa terminologi dari wanua dalam dialek di artikel ini: amper itu hampir, dekat – nyaku itu saya, aku yang ego – torang itu kita orang, atau kami – tou itu orang, manusia, identitas – wale itu rumah, kediaman, tanah leluhur yang punah value oleh karena sistem menjarahnya dengan surat-surat, teks, regulasi. Silakan kembali pada alinea ini bila tersandung teks dalam dialek wanua. Selama...
Tongkat Presiden
Opini

Tongkat Presiden

16 Desember 2025 O ya, tentu, kita tidak sedang mengembara di padang pasir, dan tidak menunggu mujizat turun dari langit. Namun kita hidup di tanah yang subur, yang dulu ditopang oleh hutan, oleh akar-akar yang menahan air dan menjaga keseimbangan. Tanya bencana di tanah kita. “Maaf, kami tidak punya tongkat Nabi Musa,” kata Presiden. Oleh: Pidar Lingi Penulis tinggal di Poland KALIMAT itu terdengar sederhana, bahkan lucu sekaligus dungu. Namun, dalam ingatan kolektif kita, tongkat Musa bukan sekadar sepotong kayu. Ia adalah simbol: penopang perjalanan, perantara mukjizat, dan lambang petunjuk. Dengan tongkat itu, Musa memukul batu, lalu dari batu yang keras memancar dua belas mata air — cukup bagi seluruh kaumnya. Dalam tafsir batin, tongkat itu adalah Taurat; batu adalah hat...
Masyarakat Antisains dan Bencana Kemanusiaan
Econews, Opini

Masyarakat Antisains dan Bencana Kemanusiaan

12 Desember 2025 Tugas utama universitas di samping memproduksi ilmu pengetahuan, juga membangun budaya akademik, ikut bertanggungjawab membentuk masyarakat rasional, berpikir logis. Namun saat ini nampaknya kita semakin jauh dari rasionalitas dalam penyelenggaraan hidup ketatanegaraan maupun bermasyarakat. Oleh: Sulistyowati Irianto Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia UNIVERSITAS seolah teralienasi dari ruang keseharian masyarakat dan berbagai persoalannya. Ironisnya ‘universitas berdampak’ sedang menjadi slogan saat ini. Ke mana universitas ketika hasil riset, data berbasis bukti, dan berbagai rekomendasi ilmiah  diabaikan sehingga berbagai macam bencana kemanusiaan terjadi? Bencana ekonomi, politik, hukum, sosial-budaya datang bersamaan dengan ke...
Bencana: Hujan Angin Jadi Tertuduh
Econews, Editorial

Bencana: Hujan Angin Jadi Tertuduh

01 Desember 2025 Jalan rimba, setapak bencana. Pengungsi di tanah sendiri hitung jembatan putus dalam genangan berita hilang denyut, harap nan hanyut, harap-harap cemas dan gemas. Sistem mengalkulasi proyek untuk cari siapa tertuduh berikutnya yang dimungkinkan regulasi. O Men, penulis novel Kura-Kura Berjanggut, kabarkan dia lima hari terjebak banjir di Aceh Timur. Saya membacanya pada teks status Linda Christanty, 30 November 2025. Oleh: Dera Liar Alam IBUISME BAPAKISME: Bukan ibuisme negara bapakisme negara, bukan isu itu — teks saya ditera lima purnama silam — berkisah hutan di timur persada yang dijaga sebagai 'ibu'. Kalimat bersambung, "Berulang Datang Tualang," di situ saya jebarkan 'Ibu Hutan'. Artikel itu ada di bangun-indonesia.com, silakan masuk di situ dan cari, sing...
Syair Bumi Ambivalen
Esai, Estorie

Syair Bumi Ambivalen

19 November 2025 Damai diuji berkali-kali oleh plural. Yakin? Keyakinan memecah arus bolak balik setapak sejarah para pemangsa tertuduh sebagai pendamai. Yakin, anomali jasa-jasa atas kepentingan sistem… Oleh: Dera Liar Alam MENACHEM BEGIN penulis White Nights dan The Revolt — entah di titik mana di Eropa ia mencatat, “Sejak kecil, ayah saya mengajarkan saya bahwa kita harus kembali ke tanah Israel. Bukan berjalan kaki, bukan berkuda, bukan datang, melainkan kembali ke tanah leluhur kita.” Di usia enam belas Menachem Begin bergabung dengan The Betar Movement, Revisionist Zionist. Di Betar dia jadi kepala departemen organisasi, menyumbang banyak artikel kepada pers revisionist, lalu dikirim memimpin pergerakan di Cekoslowakia. Manakala Perang Dunia Kedua membara, dia ditangkap o...
Bursa Kanonisasi Pahlawan
Editorial, Esai

Bursa Kanonisasi Pahlawan

11 November 2025 Membekas warisan Hindia Belanda tetapkan Persbreidel-Ordonantie, 07 September 1931, termuat di Staatsblad 1931 Nomor 394 dan Staatsblad 1931 Nomor 44. Gouverneur-generaal van Nederlandsch-Indië mewakili kekuasaan Belanda di Nederlandsch-Indië antara tahun 1610 hingga pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949 – mengatur menetapkan – bahwa pihak penguasa sewaktu-waktu dapat bertindak terhadap surat kabar dan majalah yang isinya dianggap mengganggu ketertiban umum. Pihak pencetak, penerbit dan redaksinya tidak diberi kesempatan membela diri, atau banding ke pengadilan di tingkat lebih tinggi. Sekarang, ada pers ikut arus, ada jurnalis merayap di bawah sandal penguasa. Terus direndahkan dan menistakan sendiri martabatnya.   Oleh: Dera Liar Alam K...
Selalu Setuju
Guratan

Selalu Setuju

07 November 2025 Dunia tidak butuh lebih banyak orang yang pandai mengangguk, tapi orang yang berani menggunakan akalnya dengan sadar. Dipetik dari Dinding FB Shinta Miranda Bila kata setuju untuk insting sosial, itu tanda bukan bukti berpikir. Critical Thinking, bukan magical thinking atau sejenisnya karena adanya tekanan kelompok. SETUJU itu nyaman. Tidak menimbulkan konflik, tidak memancing debat, dan membuat kita diterima dalam kelompok. Tapi di balik kenyamanan itu, ada bahaya yang sering luput disadari: otak berhenti bekerja. Ketaatan tanpa refleksi membuat manusia kehilangan daya pikirnya sendiri. Dunia dipenuhi orang yang tampak pintar, tapi sebenarnya hanya mengulang apa yang dikatakan mayoritas. Dalam riset klasik Solomon Asch tahun 1951, terbukti bahwa 75 persen ora...
Menelusur Bahasa Pikir Spiritualitas dalam Kritik Dualisme Zoroaster
Opini

Menelusur Bahasa Pikir Spiritualitas dalam Kritik Dualisme Zoroaster

05 November 2025 Tuhan tak melawan kegelapan — Tuhan melampaui kegelapan itu sendiri. Oleh: Nixon Rundengan Penulis adalah aktivis Tinggal di Minahasa TULISAN berjudul ‘Tuhan Jahat, Tuhan Baik’ yang diramu Pidar Lingi, dimuat di bangun-indonesia.com membuka ruang refleksi yang menarik tentang bagaimana manusia memandang Tuhan, kebaikan, dan kejahatan. Ia menyinggung bahwa konsep dua Tuhan — Ahura Mazda, baik, dan Angra Mainyu, jahat — merupakan bentuk pemisahan yang lahir dari upaya rasional manusia memahami dunia. Kritik tersebut menegaskan bahwa pandangan tentang Tuhan ‘baik’ dan ‘jahat’ kini terasa usang, sebab manusia modern semakin sadar bahwa realitas spiritual tidak sesederhana dikotomi hitam-putih. Dari tulisan itu, saya tertarik meminjam sudut pandang Pidar Lingi untu...
Omong Besar Otonomi
Editorial

Omong Besar Otonomi

04 November 2025 Artikel senada teks yang mengalir ini dipublikasikan di Institute of Community Research and Empowerment Sumekolah (ICRES), 26 Mei 2010 — diedit ulang untuk menguji fakta-faktanya hari ini. Oleh: Daniel Kaligis REGULASI OTONOMI topeng. Ini topeng. Itu topeng: kata-kata muluk penguasa untuk memperdayai rakyat ummat. Topeng itu selalu berulang, janji manis pemberdayaan nan memperdayai. Tagline-nya pelayanan maksimal. Pertanyaannya di sebelah mana pelayanan maksimal itu berada di negeri ini? Tanpa cuan, pelayanan itu mimpi. Dongeng. Mari berlajar berhitung. Berapa jumlah pelayan masyarakat di Indonesia? Janganlah dulu dijawab. Buka fakta. Angka-angka yang nanti disodorkan dan anda temukan di sini adalah persentase belanja pegawai secara keseluruhan, bukan hanya gaj...
Luna Digoyang Badai
Foto Pilihan

Luna Digoyang Badai

01 November 2025 Introspeksi — hari suci pemujaan, seratus delapan puluh derajat garis bujur antara tou dengan si mapiara, sang semesta. Dogma, astronomis. Dilupa pengetahuan, dimistiskan. Oleh: Dera Liar Alam DI BAYANG awan, luna berkeriap menari. Kukira dia bertengger di puncak Aryaduta, bersemayam di bayang lampu-lampu samudera, ternyata tidak. Kukejar hingga depan Cak Har, berlari ovalnya digiring kabut, kelam menyelinap carang-carang digoyang badai, mendebar kabel-kabel: cahaya kering, sampan mesin serak belah keruh alir sisa yang tiba di teluk - warung kalut berbaris-baris. Makassar, 01 November 2023 Terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, dengan jarak garis bujur antara Matahari dan Bulan sebesar 180°. Purnama dan Tilem adalah dua hari suci yang...