Monday, September 15

Tag: Indonesia

SAJAK KEKAL
Obituary, Susastra

SAJAK KEKAL

15 September 2025 Mengenang Tujuh Tahun berpulangnya Anggodo Widjojo, 07 September 2018 — 07 September 2025 Oleh: Daniel Kaligis Artikel ini dapat anda baca di daxfreewill DI ATAS LANGIT ada ruang maha luas, punya para penemu pencipta dan pecinta Beberapa dari kita sudah sering berkunjung di situ: memantau mimpi ditabur alam berpikir, nirvana di seberangmu, langit keemasan. Tebing awan berganti bentuk berganti wajah dan warna. Ditudungnya samudera, gunung, sungai, selokan, parit, dan hutang-hutang kita Bila badai, kita terhempas ke tanah, dan angin tak bertanya siapa tuhanmu apa golongan darahmu apa anganmu... Langit, bilamana mimpi-mimpi menggelayut mesra dari gubuk bumi Bintang-bintang berkedip di atap kelam entah kekal Anak-anaknya tumbuh seperti dahan, seperti bunga, l...
Bung Koko dan Teori Historiosofi yang Kokoh
Guratan, Opini, Susastra

Bung Koko dan Teori Historiosofi yang Kokoh

14 September 2025 Pertanyaan kuasa hukum tergugat: “Kenapa isi buku berbeda dengan bukti dokumen?” Saya jawab kepada kuasa hukum tergugat: “Isi buku relevan dengan semua bukti asli. Jika semua isi dokumen dimuat dalam buku, maka, tidak cukup seribu halaman untuk menulis isi buku itu. Sementara, saya dibatasi menulis delapan puluh halaman saja. Isi buku tidak bertentangan dengan dokumen asli yang ada pada pihak penggugat.” Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx KAJIAN CARA TULIS SEJARAH di masa lampau dan masa kini disusun dalam bentuk serialisasi dengan pendekatan kronologi, kausalitas dan imajinasi. Sumber primer, yaitu bukti-bukti, tulisan tangan pertama, orang yang berada dalam peristiwa, catatan harian, korespondensi, surat kabar, peninggalan naskah yang dibuat setelah ...
Delapan Kata dari Alex
Guratan, Opini, Susastra

Delapan Kata dari Alex

12 September 2025 Hitung tutur, “Apa yang disebut Salombe dan John sudah betul.” Kata-kata itu terlontar dari ucap sabda Drs Alex Walalangi ketika saya mewawancarai dia di kediamannya – Bougenville, Makassar, medio 2012. Poin itu saya catat sebagai hal menguatkan argumen dari narasumber yang sudah saya temui sebelumnya. Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx BUKU tak ada yang sempurna. Namun buku, selalu final episodenya. Demikian adanya tulisan saya, ‘Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar: Pengabdian Tanpa Pamrih Awam Katolik di Keuskupan Agung Makassar’. Ada empat nama berkompeten telah bertanda-tangan dalam buku itu, dan memberi sambutan terkait jalan sejarah Atma Jaya di Makassar, yaitu, Uskup Agung KAMS – John Liku-Ada', berikut Ketua Pembina Yayasan – Prof. DR...
‘Angkat Topi’ pada para Pelopor YPTAJM
Guratan, Opini

‘Angkat Topi’ pada para Pelopor YPTAJM

10 September 2025 Nama-nama tokoh yang tercantum pada resume wawancara penulisan sejarah Atma Jaya Makassar, yakni para pelopor, yaitu antara lain, Prof. DR. C Salombe, John Chandra Sjarif, Franciscus Xaverius Seda, dll, disebut Johannes Liku Ada' sebagai ‘Awam intelektual yang Berjuang tanpa kenal lelah dan pantang menyerah’. — Halaman 8, Pengabdian Tanpa Pamrih Awam Katolik di Keuskupan Agung Makassar — Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx PENDIRI sekaligus Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar (YPTAJM), John Chandra Sjarif, pada 21 September 2012, telah meminta dengan hormat kepada Johannes Liku Ada', atau yang akrab disapa umat sebagai John Liku Ada', untuk memberikan sambutan terkait penerbitan buku ‘Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar...
Bulan Darah
Susastra

Bulan Darah

08 September 2025 Oleh: Dera Liar Alam Blood Moon  KIAMAT? Tidak, Setan sudah ribuan tahun tak dapat dihadirkan pada ruang sidang pun hanya sebagau saksi, apalagi untuk bertutur pada para pemuka murka yang sekian zaman telah menulari semesta dengan dongeng titisan benda langit. Purnama hilang, kita bercinta di puncak Demirkazik, bergelimpang menyusur rimba di bayang pokok-pokok alder, angelica, ash, baranck, beech, boxwood, elm, fig, hornbeam, larch, linden, lilac, maple, sycamore, yew. Tiada kiamat, nafsumu memaki Enki, dia marah mengamuk menyiram darah pada dara. Banjir di Tigris ribuan musim, sudah dilupa. Siapa menerima nubuat, wahyu, ilham? Bulan darah, kita akan kembali bersua di pelataran sunyi Di mana jejak dihapus deras angin. Musim gugur menutupinya dengan dedaun ker...
Sombolayuk Diberhentikan YPTAJM
Hukum & Kebijakan

Sombolayuk Diberhentikan YPTAJM

05 September 2025 Berpedoman pada Prinsip-Prinsip Pendidikan Tinggi — sebagaimana amanat Undang-Undang No. 12 Tahun 2012, yakni, kebenaran ilmiah, kejujuran, keadilan, dan keterjangkauan — demikian diberlakukan tindak lanjut perkembangan perkara yang terjadi di Yayasan Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar (YPTAJM) dan di Universitas Atma Jaya Makassar secara umum. Oleh: Parangsula Editor: Philips Marx BANGUN-INDONESIA.COM — WIHALMINUS Sombolayuk, “Tidak diberi hak dan kewenangan mewakili, mengatasnamakan, melakukan transaksi, membuat perjanjian, maupun membuat pernyataan apapun atas nama Universitas Atma Jaya Makassar.” Demikian publikasi YPTAM terkait Pemberhentian Hubungan Kerja antara YPTAJM dengan Wihalminus Sombolayuk dan Rosa Agustina Oyong, sebagaimana tertuang dalam SK...
Privatisasi, Bumi Krisis Air Bersih
Editorial, Opini

Privatisasi, Bumi Krisis Air Bersih

23 Agustus 2025 Orang-orang cari air sendiri, padahal sumberdaya air dan potensi ketersediaan pincang. World Water Forum, Den Haag, Maret 2000, memprediksi Indonesia termasuk selasatu negara yang akan mengalami krisis air tahun 2025. Sementara sistem tetap membiarkan ketersediaan air dari kemampuan alam semata. Aktivitas tambang nan rakus air dipacu pemerintah dengan sejumlah surat sakti diarahkan pada segala titik kuasa di daerah-daerah. Sistem pengelolaan air bermasalah, praktik monopoli sumberdaya, dan tentu yang tak hendak disebut oleh penguasa adalah privatisasi air. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Water Scarcity in the World Sumber: Made Blue Foundation BLUE PRINT kebijakan privatisasi air Bank Dunia diluncurkan pada 1992 dalam paper berjudul ‘Improving Water Resources Ma...
Sembuhkan Diri
Editorial, Foto Pilihan, Opini, Politik

Sembuhkan Diri

19 Agustus 2025 Gambar Matahari di Ujung Bori mengingat peristiwa ngurusi perkara tanah sepanjang tepi aliran Sabbeng, kali yang sering meluap dan sebabkan pemukiman terendam air dan lumnpur. Ingat kutipan manakala memposting foto itu di media sosial – musim penghujan, 2022: “Ada sesuatu yang lebih berharga ketimbang nafkah dan kepuasan profesional – yakni kemerdekaan dan harga diri.” Kutipan ini tercatat pada editorial edisi perdana Tempo pascabredel, 06 – 12 Oktober 1998. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Matahari di Ujung Bori FOTO jadi sajak merdeka, tertular banyak peristiwa. Begini yang saya catat, 11 Agustus 2023, ada tiga bait boleh anda nikmati boleh dilupa: Ingin, angin. Kemarau panjang tiupkan dedaun: Anak-anak bakar petasan kemerdekaan, lalu main layangan di petak t...
Saling Bunuh atas nama Nasionalisme
Opini

Saling Bunuh atas nama Nasionalisme

16 Agustus 2025 Nationalism is a modern movement. Throughout history people have been attached to their native soil, to the traditions of their parents, and to established territorial authorities, but it was not until the end of the 18th century that nationalism began to be a generally recognized sentiment molding public and private life and one of the great, if not the greatest, single determining factors of modern history. Because of its dynamic vitality and its all-pervading character, nationalism is often thought to be very old; sometimes it is mistakenly regarded as a permanent factor in political behaviour: — nationalism, britannica Oleh: Pidar Lingi Penulis tinggal di Poland Gambar: Cartolina che mostra personificazioni delle principali nazioni dell'Intesa. Il soldato rus...
The Silent Sky
Foto Pilihan

The Silent Sky

15 Agustus 2025 Oleh: Dera Liar Alam KOTA LAMA Anak-anak bermain di Selat menjemput gelombang Perahu menepi pagi, mimpi tiada sempat menari dalam gelap Bulan mati Riuh baru mulai di seberang Jongaya Pendatang mengintai matahari dari benteng Musim ikan Namun lapak-lapak telah disulap industri Masih kita kangeni anyir mampir di pasir Anak-anak menunggu purnama diganti kelip menyala saban sore Ujung Tanah Lalu syair pelantun nyanyi sodorkan telapak dan pundi-pundi di sepanjang tongkrongan Di Wajo, di Mamajang, di sekitar ruang dijejal orang-orang (*) TWILIGHT Bulogading | dawn and we went down into the silent sky 15 Agustus 2023