Monday, March 3

Tag: Bara

Jejak Lara di Bara
Susastra

Jejak Lara di Bara

05 Februari 2025 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Jejak di Tepi nan Sepi KAKI-KAKI berdaki telah tiba di sana, di rimba sunyi ribu masa silam. Di sana menunggu malam, memotret bintang, laut, dan gelombang. Mendengar suara-suara mengulang babad negeri di sisi hutan raya, entah siapa yang menetapkannya jadi milik tahta berdogma bias. Sajak-sajak telah datang, disematkan tanda, nama-nama bergema – tambak-tambak, belantara, sungai, gunung, pesisir di tanah laut. Jejak, bekas pijak, kaki-kaki saya, berlumpur dan berluka. Pernah dalam tualang mengeja bait-bait: Luo River legend, Huanglong di langit selatan di langit utara, memintal huruf, sajak bagimu. Di sini bersua akar-akar, batu-batu, mangrove hilang satu demi satu. Lalu, mencuci kaki luka di percik gelombang air asin. Luò hé, bukan,...
Sajak Kabut
Susastra

Sajak Kabut

26 Desember 2024 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Kabut di Wanua. KIRUNA mengenang wilayah bumi dengan malam panjang di mana Northern Lights joget di angkasa. Di Tromsø, di Svalbard, di Rovaniemi, di Lingkaran Arktik, di Siberia, di Yukon, di Barrow, di Prudhoe Bay, di Ilulissat, di Qaanaaq, di sana beku abadi. Apalah gigil di lereng Mahawu. Mabuk sejuk, mabuk kabut. Semalam berbagi cawan di celup Lokon. Kabut naik dari cela-cela ficus benjamina yang berkerabat dengan longusei. Aroma sabut kelapa dan batok dibakar ada di asap menari-nari enggan sentuh loteng dan taburan kembang api jauh di atas rimba kota. Bara, bercampur merah jinggga, kayu keras, batok dan kuang mengabu. Di Wanua, sabut kelapa itu disebut kuang, biasa dibuang saja. Padahal orang-orang memanfaatkan kuang sebagai...
Bara
Foto Pilihan

Bara

27 April 2023 Oleh: Dera Liar Alam KAMI di karang terjal, di jurang yang sebagian hutan pantainya telah ditanduskan untuk surga pasir putih. Dari sini memandang Bira nan biru, Lemo-Lemo di sisi lainnya, lensa hadap Liukang Loe dan arus ombak ditampar angin deras. Bara itu cerita, air asin seumpama kaca bening memantulkan langit sepanjang musim. Rerumput, pohon-pohon, disinggahi berbagai materi sisa adab adat instan, tangan-tangan melempar sisa dan siksa. (*)