Monday, September 29

Tag: Afrika

Mimpi Rempah-Rempah yang Buyar di Mactan
Estorie

Mimpi Rempah-Rempah yang Buyar di Mactan

11 Agustus 2025 Estreito de Todos os Santos, dikenal sejak 1520 sebagai ‘Selat Seluruh Orang Suci’, jalur yang dilayari Magelhaens mengelilingi bumi, cari rempah-rempah dan harta. Mimpi Magelhaens kandas di Mactan dalam sebuah pertempuran. Lalu tualangnya dilanjut Juan Sebastián Elcano Oleh: Daniel Kaligis Editor: Denni Pinontoan Tulisan ini dapat anda baca juga di: kelung.id – 28 April 2019 RIBUAN TAHUN sebelum Fernando de Magelhaens menjejak Filipina, diperkirakan para Negrito sudah menjelajah pulau-pulau dan rimba di sana. Kemudian datang orang-orang Austronesia. Penghuni Filipina masa lampau diketahui sebagai kelompok pemburu, peramu, masyarakat kesatria, plutokrasi, kerajaan maritim, konfederasi dan kesultanan. Tercatat negara-negara prakolonial adalah kerajaan Butuan, ...
Goroho, Sajian Dewa Dewi
Bisnis

Goroho, Sajian Dewa Dewi

10 April 2023 Situs-situs mungkin saja ada yang dirombak-punahkan manusia, diganti sesuai peruntukan kebutuhan, keinginan, nafsu, nafsi. Namun, goroho tetap tumbuh, dikonsumsi sebagai kenikmatan… Oleh: Daniel Kaligis Editor: Rikson Karundeng REGHES leos itu angin sejuk segar, kabar berita menggembirakan. Begitu reghes membahana, menebar aroma, membawa sejuk. Di meja, ada cangkir-cangkir, ada sejumlah hidangan. Tatakan oval seukuran piring terbuat dari anyaman bambu dan rotan beralas kertas kraft untuk alas makanan, di atasnya kripik goroho. Ada lagi gorengan tipis-tebal, dipotong kotak berbaku goroho, wanginya membuat tangan refleks merogoh isi sajian di tatakan. Jos, Eden, Anastasia, Gerald, Rikson, Rinto, Reinard, dan saya. Duduk melingkar, kami di gazebo beratap rumbia. Mema...
Dunia Baru
Editorial, Esai, Guratan

Dunia Baru

07 Juni 2022 Menghitung berapa dasawarsa bumi panas pertikaian, keyakinan-keyakinan merasuk ruang relung rakyat tanpa diuji, maka rakyat ikut berkelahi. Chee Rich, kawan diskusi di bumi maya buka suara, “Babad tanah leluhur — bukan dari cerita film Indonesia saja — menari dalam cinta dan darah. Keturunanmu akan meremukkan kepalanya, warisan seribu zaman yang mengundang seribu bukti kasih; Sahihkah bukti-bukti? Aku keturunan dari keturunan dan keturunan dari yang tidak ada jadi ada. Kita bukan siapa-siapa, tapi apa yang jadi bukti sejarah bahwa kita ada dari masa lalu.” Begitu interupsinya hari ini pada judul di atas. Entah ilusi kita sama, bermimpi air layak konsumsi sejuk segar, berenang di sejuk segar alam. Menunda kekalahan dan mati berkali-kali… Oleh: Daniel Kaligis Penulis ada...