04 Juli 2018
Bangun Indonesia — Selasa, 03 Juli 2018, Presiden Indonesia, Joko Widodo, meninjau proyek Bendungan Paselloreng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo. Presiden berharap bendungan ini akan dapat mengairi 7.000 hektare sawah irigasi.
Bendungan Paselloreng adalah satu dari tiga proyek bendungan baru di Sulawesi Selatan, di mana dua bendungan lainnya yaitu Karalloe di Kabupaten Jeneponto dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar. Bendungan Paselloreng memiliki kapasitas tampung maksimal sebesar 138 juta meter kubik atau 9 kali lebih besar dari Bendungan Raknamo dengan kapasitas 14 juta meter kubik yang diresmikan Presiden Joko Widodo awal 2018.
Dari lahan milik masyarakat seluas 1.849,88 hektare, sudah dibebaskan sebanyak 36,87 persen atau seluas 681,98 hektare. Sisanya dalam proses penyelesaian pembayaran bertahap untuk area genangan. Ditargetkan Oktober 2018 selesai semua pembayaran pembebasan lahan.
Selain untuk memenuhi kebutuhan air di bidang pertanian, Presiden juga berharap bendungan ini bisa menjadi sumber air baku bagi masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter per detik.
Manfaat lainnya adalah untuk konservasi sumberdaya air, pengendalian banjir sungai Gilireng sebesar 1.002 meter kubik per detik, perikanan air tawar, objek pariwisata, dan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.
Pembangunan bendungan-bendungan yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu sarana yang bertujuan akhir untuk swasembada pangan. (*)
Tulisan ini dapat dibaca di practicalindonesia
Sumber Foto: http://rri.co.id