Saturday, November 1

Opini

Negeri Lucu yang Tak Gembira
Editorial, Opini

Negeri Lucu yang Tak Gembira

29 Oktober 2025 Diskusi di masa silam. Arvi bilang, regenerasi penguasa yang lahir dari benih sama, akan berbuah sama. Tak pernah akan beda hingga generasi ke-empat ribu. Hey, rakyat membeli mimpi elite. Teori regenerasi memancungkan bagian tubuh rusak, lepas. Daya regenerasi paling besar ada pada echinodermata dan platyhelminthes. Tiap keping anggota badan dapat mencuat jadi individu baru. Entah pada manusia baru, dapat meresap kegembiraan. Oleh: Dera Liar Alam OPINI masyarakat selalu digiring dan dialihkan. Evaluasi sejarah. Pemilihan umum ruci beberapa beberapa waktu lalu hancur lebur di dentum bom mengguncang J.W. Mariiott dan Ritz Carlton. Rakyat lalu berbondong-bondong datang ke sana, menonton. Saya meliput kejadian itu di ibu-kota negara. Jakarta, 2009. Semua stasiun tel...
Death Note
Esai, Opini

Death Note

17 Oktober 2025 Katakanlah penduduk Indonesia itu jumlahnya 280 juta, paling satu persen saja yang parasit, monster, drakula atau vampire. Nah yang satu persen ini aja dimasukkan ke dalam list death note. Oleh: Pidar LingiPenulis tinggal di Poland INDONESIA sedang sakit, kenapa tidak ada orang yang memiliki banyak uang yang berpikir untuk membentuk sebuah organisasi yang terdiri dari tim riset dan tim eksekutor. Tim riset melakukan riset, mengumpulkan data dan informasi tentang siapa-siapa saja yang membuat Indonesia sakit, maksudku, koruptor, mafia. Setelah data dan informasi lengkap dan terkumpulkan, kemudian tim eksekutor bertugas untuk menculik, menembak atau menghabisi target. Data atau informasi hasil riset ini disebut ‘Death Note’. Jika tidak demikian, maka para mafia yang akan ...
Ancaman di Teluk Binebas
Econews, Opini

Ancaman di Teluk Binebas

03 Oktober 2025 Masyarakat menunggu keadilan – hukum ditegakkan. Sayang, aparatur yang mengaku ‘penegak hukum’ ternyata berkelindan dalam gurita ‘bisnis hitam’ di berbagai sektor. Penegakkan hukum, apa kabar? Tidak ada. Jull Takaliuang Penulis adalah Aktivis Lingkungan Penerima N-Peace Award 2015 Editor: Dera Liar Alam BERAPA postingan terkait hasil penelitian Green Peace dan Polnustar tentang kondisi perairan di Teluk Binebas – Sangihe, menyatakan area ini telah diindikasikan beracun dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Di facebook, ada komentar yang menyatakan bahwa Sangihe tidak termasuk dalam kategori pulau kecil. Karenanya, saya ingin lagi menyatakan untuk ke-sekian puluh kalinya tentang aturan yang tegas terkait pulau kecil Sangihe. Di bawah ini saya cantumkan scre...
Bung Koko dan Teori Historiosofi yang Kokoh
Guratan, Opini, Susastra

Bung Koko dan Teori Historiosofi yang Kokoh

14 September 2025 Pertanyaan kuasa hukum tergugat: “Kenapa isi buku berbeda dengan bukti dokumen?” Saya jawab kepada kuasa hukum tergugat: “Isi buku relevan dengan semua bukti asli. Jika semua isi dokumen dimuat dalam buku, maka, tidak cukup seribu halaman untuk menulis isi buku itu. Sementara, saya dibatasi menulis delapan puluh halaman saja. Isi buku tidak bertentangan dengan dokumen asli yang ada pada pihak penggugat.” Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx KAJIAN CARA TULIS SEJARAH di masa lampau dan masa kini disusun dalam bentuk serialisasi dengan pendekatan kronologi, kausalitas dan imajinasi. Sumber primer, yaitu bukti-bukti, tulisan tangan pertama, orang yang berada dalam peristiwa, catatan harian, korespondensi, surat kabar, peninggalan naskah yang dibuat setelah ...
Delapan Kata dari Alex
Guratan, Opini, Susastra

Delapan Kata dari Alex

12 September 2025 Hitung tutur, “Apa yang disebut Salombe dan John sudah betul.” Kata-kata itu terlontar dari ucap sabda Drs Alex Walalangi ketika saya mewawancarai dia di kediamannya – Bougenville, Makassar, medio 2012. Poin itu saya catat sebagai hal menguatkan argumen dari narasumber yang sudah saya temui sebelumnya. Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx BUKU tak ada yang sempurna. Namun buku, selalu final episodenya. Demikian adanya tulisan saya, ‘Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar: Pengabdian Tanpa Pamrih Awam Katolik di Keuskupan Agung Makassar’. Ada empat nama berkompeten telah bertanda-tangan dalam buku itu, dan memberi sambutan terkait jalan sejarah Atma Jaya di Makassar, yaitu, Uskup Agung KAMS – John Liku-Ada', berikut Ketua Pembina Yayasan – Prof. DR...
‘Angkat Topi’ pada para Pelopor YPTAJM
Guratan, Opini

‘Angkat Topi’ pada para Pelopor YPTAJM

10 September 2025 Nama-nama tokoh yang tercantum pada resume wawancara penulisan sejarah Atma Jaya Makassar, yakni para pelopor, yaitu antara lain, Prof. DR. C Salombe, John Chandra Sjarif, Franciscus Xaverius Seda, dll, disebut Johannes Liku Ada' sebagai ‘Awam intelektual yang Berjuang tanpa kenal lelah dan pantang menyerah’. — Halaman 8, Pengabdian Tanpa Pamrih Awam Katolik di Keuskupan Agung Makassar — Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx PENDIRI sekaligus Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar (YPTAJM), John Chandra Sjarif, pada 21 September 2012, telah meminta dengan hormat kepada Johannes Liku Ada', atau yang akrab disapa umat sebagai John Liku Ada', untuk memberikan sambutan terkait penerbitan buku ‘Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar...
Privatisasi, Bumi Krisis Air Bersih
Editorial, Opini

Privatisasi, Bumi Krisis Air Bersih

23 Agustus 2025 Orang-orang cari air sendiri, padahal sumberdaya air dan potensi ketersediaan pincang. World Water Forum, Den Haag, Maret 2000, memprediksi Indonesia termasuk selasatu negara yang akan mengalami krisis air tahun 2025. Sementara sistem tetap membiarkan ketersediaan air dari kemampuan alam semata. Aktivitas tambang nan rakus air dipacu pemerintah dengan sejumlah surat sakti diarahkan pada segala titik kuasa di daerah-daerah. Sistem pengelolaan air bermasalah, praktik monopoli sumberdaya, dan tentu yang tak hendak disebut oleh penguasa adalah privatisasi air. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Water Scarcity in the World Sumber: Made Blue Foundation BLUE PRINT kebijakan privatisasi air Bank Dunia diluncurkan pada 1992 dalam paper berjudul ‘Improving Water Resources Ma...
Sembuhkan Diri
Editorial, Foto Pilihan, Opini, Politik

Sembuhkan Diri

19 Agustus 2025 Gambar Matahari di Ujung Bori mengingat peristiwa ngurusi perkara tanah sepanjang tepi aliran Sabbeng, kali yang sering meluap dan sebabkan pemukiman terendam air dan lumnpur. Ingat kutipan manakala memposting foto itu di media sosial – musim penghujan, 2022: “Ada sesuatu yang lebih berharga ketimbang nafkah dan kepuasan profesional – yakni kemerdekaan dan harga diri.” Kutipan ini tercatat pada editorial edisi perdana Tempo pascabredel, 06 – 12 Oktober 1998. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Matahari di Ujung Bori FOTO jadi sajak merdeka, tertular banyak peristiwa. Begini yang saya catat, 11 Agustus 2023, ada tiga bait boleh anda nikmati boleh dilupa: Ingin, angin. Kemarau panjang tiupkan dedaun: Anak-anak bakar petasan kemerdekaan, lalu main layangan di petak t...
Saling Bunuh atas nama Nasionalisme
Opini

Saling Bunuh atas nama Nasionalisme

16 Agustus 2025 Nationalism is a modern movement. Throughout history people have been attached to their native soil, to the traditions of their parents, and to established territorial authorities, but it was not until the end of the 18th century that nationalism began to be a generally recognized sentiment molding public and private life and one of the great, if not the greatest, single determining factors of modern history. Because of its dynamic vitality and its all-pervading character, nationalism is often thought to be very old; sometimes it is mistakenly regarded as a permanent factor in political behaviour: — nationalism, britannica Oleh: Pidar Lingi Penulis tinggal di Poland Gambar: Cartolina che mostra personificazioni delle principali nazioni dell'Intesa. Il soldato rus...
Janji Palsu Berantas Korupsi
Hukum & Kebijakan, Opini

Janji Palsu Berantas Korupsi

14 Agustus 2025 Saya siap mati untuk bangsa dan negara ini! Jika memang saya menerima mandat dari rakyat, pada saat itu saya akan cari bukti-bukti korupsi. Pada saat itu, mulai saat itu, saya akan kejar koruptor-koruptor itu. Bila perlu sampai Antartika, sampai ke padang pasir paling jauh, akan saya kejar. — Prabowo Subianto Djojohadikusumo Oleh: Dera Liar Alam MENGIKAT— demikian perihal janji itu mesti dilunasi. Apa bunyi janji itu, berantas korupsi? Maju tak gentar hadapi koruptor. “Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor. Mereka harusnya ngerti saya ini siap mati untuk bangsa dan negara ini,” kata Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Presiden Indonesia. Gemanya suaranya masih dapat anda Simak di SINDOnews. Suara itu dikumandangkan sejumlah media di tanah-air. Saya ingat tuli...