Tuesday, November 19

Opini

Kaum Muda dalam Sandera Sejarah
Opini

Kaum Muda dalam Sandera Sejarah

28 Oktober 2024 Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado SETIAP 28 Oktober, rakyat republik ini ‘diwajibkan’ untuk mengingat sejarah ‘Sumpah Pemuda’. Padahal, historisnya apa yang disebut ‘Sumpah Pemuda’ itu sebenarnya adalah rumusan-rumusan atau kesimpulan-kesimpulan dari sebuah pertemuan kaum muda yang bernama ‘Kongres Pemuda’. Pada medio 27 – 28 Oktober 1928 adalah Kongres Kedua. Kongres Pertama tahun 1926. Memang yang hadir adalah perkumpulan-perkumpulan gerakan kaum muda lintas bangsa se-Nusantara di masa itu. Teks asli putusan kongres pemuda itu paragraf pertamanya berbunyi: “Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong-Java, Jong-Sumatra (Pem...
Tindaklanjuti Laporan Dugaan Pelanggaran Aturan Pilkada di Gowa
Hukum & Kebijakan, Opini, Politik

Tindaklanjuti Laporan Dugaan Pelanggaran Aturan Pilkada di Gowa

05 Oktober 2024 Oleh: Ridwan Basri Tim Hukum Advokasi AURAMA’ Editor: Parangsula TERKAIT laporan pengaduan Tim Hukum AURAMA’, Rabu, 02 Oktober 2024, kemarin: yakni mengenai dugaan ketidak-netralan aparat - baik itu ASN, perangkat desa, hingga camat. Maka, Bawaslu Gowa telah melakukan klarifikasi ke beberapa pihak pada Jumat, 04  Oktober 2024, dengan memeriksa pihak kami selaku pelapor, juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang telah kami laporkan, di antaranya Camat Bontolempangan, Kades Toddotoa serta ASN yang dimaksud, termasuk satu Perangkat Desa dalam hal ini anggota BPD. Dari diskusi kami dengan pihak Bawaslu, ada empat laporan kami masuk kategori tindak pidana Pemilu yakni Kades Toddotoa Kecamatan Pallangga, Kades Mangempang Kecamatan Bungaya, Camat Bon...
Pengamatan Sesat Akal
Opini

Pengamatan Sesat Akal

29 September 2024 Oleh: Raditya Siboro Penulis Tinggal di Bandung BANYAK pengamat di masyarakat tingkat RT/RW yang sebenernya lebih cocok disebut sebagai pengarang narasi atau framing yang isinya minim data. Hanya modal melihat pakai bola matanya sendiri lalu bilang sebuah pasar atau sebuah aktifitas kerumunan masyarakat sangat ramai, meriah, mendapat sambutan dari berbagai pihak. Contohnya adalah tulisan pada foto yang disajikan ini, memang berapa orang sih yang mampu belanja mainan sampai harga jutaan? Memang berapa orang sih yang mampu beli tiket konser? Sampaikah dua ratus ribu orang semuanya? Penduduk Indonesia ada dua ratus delapan puluh juta jiwa, angakatan kerjanya kurang lebih lima puluh persen atau sekitar seratus lima puluh juta jiwa, sisanya tidak bekerja atau masih s...
Obsesi Semesta Sempurna
Opini

Obsesi Semesta Sempurna

27 Agustus 2024 Surga, fokus diri bersenang-senang, hindari fakta-fakta, sepak keluar sejauh mungkin kenyataan semesta: kesulitan hidup, beban derita, mimpi panjang telah dilunaskan oleh obsesi. Kesenangan dunia lain itu saya sebut sebagai kerajaan beragama manusia… Oleh: Yosua Simatupang Penulis Tinggal di Morowali, Sulawesi Tengah Editor: Parangsula AGAMA membuat manusia hidup dalam suatu dunia khayalan. Bagi saya, agama adalah semacam eskapisme, usaha untuk keluar dari dunia yang nyata agar dapat masuk suatu dunia lain yang tidak lagi ditandai penderitaan dan kesusahan, suatu dunia sempurna. Agama dengan janjinya tentang surga yang penuh kebahagiaan menyediakan penghiburan yang memuaskan bila keadaan di ‘lembah mata air’ ini — menurut suatu ungkapan keagamaan — sudah tak ...
Menggugat Politik Sentralitas Jakarta
Opini

Menggugat Politik Sentralitas Jakarta

28 Juni 2024 Artikel ini dipublikasikan di media social ditulis dengan judul ‘Pengetahuan Kepasifikan Minahasa: Menggugat Politik Sentralitas Jakarta’. Oleh: Tio Kaat Penulis berasal dari wanua Langowan Editor: DAX MENGAPA perdebatan dinamika politik Indonesia selalu berbasis pada Jakarta? Mekanisme politik sentralitas Jakarta adalah diskursus politik kebenaran yang menolak narasi politis di luar Jakarta. Bagi Slavoj Zizek, politik kebenaran atau political correctness adalah bentuk lain dari kekuasaan sentralitas yang bersifat totalitarianisme. Selama bertahun-tahun politik sentralitas telah menjadikan Jakarta sebagai barometer nasional. Barometer Jakarta sebagai jantung perdebatan peradaban Indonesia adalah narasi mayoritarianisme. Menurut Izak Lattu, mayoritas adalah fakta...
Kesurupan Nonton Propaganda Neraka
Film & Video, Hukum & Kebijakan, Opini

Kesurupan Nonton Propaganda Neraka

27 Mei 2024 Oleh: Daniel Kaligis TO HELL AND BACK adalah biographical motion picture dari Audie Murphy, anak petani miskin Texas Timur Laut yang jadi serdadu dan terlibat perang. Film dengan genre sama terdapat di Call Me Anna diperankan Patty Duke - The Bob Mathias Story diperankan Bob Mathias - Alice's Restaurant diperankan Arlo Guthrie - Private Parts diperankan Howard Stern, etc. Anda juga boleh telisik The Sky is Pink, film biografi berbahasa Hindi India yang disutradarai Shonali Bose, 2019. Saya membandingkannya dengan VS7H, yang dilebel ‘diangkat dari kisah nyata’. Film ditonton jutaan orang. To Hell and Back pernah diputar berhari-hari di tanah Minahasa manakala pergolakan sementara menyala, era 1950-an. Papa HNK, penyintas zaman pergolakan, berkisah tentang para belia ya...
Biar saja Lapar
News, Opini

Biar saja Lapar

07 Mei 2024 Oleh: Parangsula Editor: Dera Liar Alam HARGA masih tinggi, percuma mengeluh. Penghuni media sosial ramai bersuara, ada yang berguman dalam tanya, “Alhamdulillh beras mulai menundukan egonya. Cek harga beras daerah kalian berapa? Kalau di tempatku dua-belas ribu,” tulis Dica. Lain cerita Lisnawati, dia bilang begini, “Assalamualaikum, cek harga beras saat ini. Teman-teman semuanya, saya mau membagikan tips agar hemat beras, dll: Jangan sekali-kali menyediakan lauk jengkol, ikan asin, sambal, karena hidangan teman nasi di atas membuat kita kalap makan ya. Bawaannya nambah terus. Coba kalau tidak ada sambal, pasti anyep makan pun gak nafsu. Betul apa bener?” Di beberapa daerah yang tidak terjangkau layanan media sosial orang-orang bicara di lingkungannya sendiri atau mem...
Candu Impor Beras Sekotak
News, Opini

Candu Impor Beras Sekotak

12 Maret 2024 Memberi pujian pada diri ‘katanya’ itu memberi pada makhluk lain di luar diri sendiri, boleh jadi pada tetangga atau siapa saja di sekitar yang membutuhkan – sebab harta bertambah, tumbuh, berkembang, maka berbagi hasil tumbuhan di alam: buah-buah, biji-bijian, hasil ternak, mineral yang berguna, hasil dagang, niaga, dan seterusnya. Ada hukumnya, syariat – aturan manusia dengan manusia dan alam sekitarnya… Oleh: Dera Liar Alam BERKAWAN dua tiga empat, terpantau mata dua: penjaja kotak, ‘penunggu duduk’ dengan tangan terjulur genggam mangkuk berbahan plastik – berapa depa dari titik itu ada ‘penunggu lain’ dengan wadah penyimpan entah tas entah berkas. Kotak lalu terisi, kemudian berunding di sudut, kata meluncur datang sekujur dan waktu nan mujur. Masih sama di la...
Melukis
Budaya, Opini

Melukis

27 Februari 2024 Suatu ketika ada acara mewarnai, anak-anak ramai di pelataran mall mereka memegang kuas dan pewarna. Langit kemarau, namun terik dihalangi bayang gedung di sekeliling. Di depan jalan juga ramai hampir macet, orang berbondong-bondong. Saya membidik kamera, merekam anak-anak yang gemar mewarnai medianya… Oleh: Dera Liar Alam ANDA SUKA lukisan, atau gemar melukis – saya iya, suka dan gemar melukis. Kenal dari membaca siapa itu Leonardo da Vinci (1452–1519), Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (1475–15640, Raffaello Sanzio (1483–1520), Rembrandt Harmenszoon van Rijn (1606–1669), Johannes Vermeer (1632–1675), Claude Oscar Monet (1840–1926), Vincent Willem van Gogh (1853–1890),  Pablo Ruiz Picasso (1881–1973), Salvador Domingo Felipe Jacinto Dalí i Domènech (190...
Negeri Seberas Politik
Guratan, News, Opini, Politik

Negeri Seberas Politik

18 Februari 2024 Beras, ikan, sayur, bumbu, susu, dan seterusnya. Seberas-berasnya propaganda beras, boleh jadi lebih keras lapar-haus penyimpangan: nama-nama penerima manfaat boleh berganti sesuai maunya tukang salur. Di depan rumah, di lorong sebelah, terompet pagi memanggil, “Yur, sayur.” Tukang sayur keliling dengan sepeda dengan motor dengan mobil tidak jual beras… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Satu porsi AWAL reformasi, keluarga kami terima raskin dengan terpaksa karena didesak Kepala Lingkungan di desa. Tapi dengan tegas saya bilang ke mama, “Biar kami usaha daya sendiri, cari makan sendiri. Jangan mau terima raskin.” Padahal tentu saya pernah cicipi raskin. Nona itu istri Eki, tinggal di dusun Tewasen – hutan kecil rumbia yang telah jadi pemukiman kaya sumber air – di...