Friday, December 20

Estorie

Simfoni Agustus
Editorial, Estorie

Simfoni Agustus

31 Agustus 2024 Garis waktu menanda zaman berganti. Rakyat dikepung perang pertikaian, justeru Dmitri Dmitrievich Shostakovich menulis simfoni lambang perjuangan sedunia melawan Fasisme manakala kotanya dikepung, Leningrad. Dalam Grove, David Fanning menulis, “Di tengah-tengah tekan-tekanan yang saling berlawanan dari tntutan-tuntutan resmi, penderitaan massal saudara-saudara setanahairnya, dan cita-cita ideal kemanusiaan pribadinya serta pelayanan kepada masyarakat, ia berhasil menciptakan sebuah bahasa musik dengan kekuatan emosional yang kolosal.” Sering, garis waktu berulang di lain kesempatan — dari artikel ‘Simfoni Gugat Diri Terkepung Isme’ tersari judul yang sementara anda nikmati saat ini… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Vietnamese Espresso FLOOR-G menderaskan resume tr...
Ledak Hukum Bimbang dan Misteri Geopolitik
Estorie, Guratan

Ledak Hukum Bimbang dan Misteri Geopolitik

30 Juni 2024 Pepohon di Taiga dedaun menajam-jarum, berselimut lilin di kulit luarnya, tahan kering musim ekstrim. Sajak beku diterabas hujan purba zaman hilang memangil-mangil, rendezvous: divisio mimpi anak manusia di benua tanpa tanda, padahal khayal telah dimodifikasi sebagai dusta penanggalan berpuluh abad disembah dalam sepersepuluhan dan sejumlah sesajen untuk manusia-manusia yang telah menuhankan dirinya… Oleh: Dera Liar Alam BIOGEOGRAFI teramat luas di timur Rusia — Taiga Siberia Timur — ekosistem dalam bioma Taiga dan hutan boreal di mana salju merajai, tercatat ekologi itu tersusun atas satu spesies seperti konifer, tusam, separ, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain rusa besar, beruang hitam, beruang cokelat, rubah, s...
Kritik Petisi 50 Dijawab ‘Tidak Suka’
Editorial, Estorie

Kritik Petisi 50 Dijawab ‘Tidak Suka’

05 Mei 2024 Kekuasaan selalu berdalih, ketimbang evaluasi dan bercermin… Oleh: Dera Liar Alam JEJAK TERCATAT dalam ‘Suharto, My Thoughts, Words and Deeds’, “Saya tidak suka apa yang dilakukan oleh yang disebut Petisi 50 ini. Saya tidak suka cara-cara mereka, terlebih lagi karena mereka menyebut diri mereka patriot.” Kritik memang tidak diterima, dianggap menghalangi langkah tindak kekuasaan, walau jeblok. Kritik tabu – dianggap ‘miring kiri’, dituduh ‘miring kanan’, dicap memberontak, subversi. Keliru tafsir — kebenaran ditaruh di atas blackletter-law — di titik itu penyelenggara negara menyembah pasal karet, mengancam musuh politiknya. Sejarah 05 Mei 1980, terbit Petisi 50. Ungkapan Keprihatinan Dengan berkat rahmat Allah yang Mahakuasa, kami yang bertandatangan di bawah in...
Kritik Marianne Katoppo terhadap penokohan Kartini
Esai, Estorie

Kritik Marianne Katoppo terhadap penokohan Kartini

21 April 2024 Marianne Katoppo, teolog feminis dan sastrawan mengkritik penokohan terhadap Kartini, seorang perempuan yang disebut pelopor emansipasi perempuan Indonesia tapi tak mampu melawan feodalisme kebangsawanan Jawa… Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado Editor: Daniel Kaligis Dikutip dari Kelung, 21 April 2019 MARIANNE KATOPPO, seorang perempuan, sastrawan cum teolog feminis asal Minahasa punya pandangan kritis terhadap Radeng Ajeng Kartini, perempuan Jawa yang diberi gelar sebagai pelopor emansipasi perempuan Indonesia. “Setiap tanggal 21 April para gadis harus mengenakan pakaian daerah tradisional guna merayakan hari kelahiran Kartini. Bagaimanapun juga, semua orang tahu bahwa putri Jawa itu telah terbukti berbakti untuk membawa ‘t...
Staakt-Het-Vuren
Estorie, Susastra

Staakt-Het-Vuren

08 April 2024 Suatu musim nan entah di 2017 jiwa lantunkan sajak rimba ‘Sapa Suruh Teken Tentara’, dia ada di depan cermin — sungai darah senja jingga, menyala… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Batalyon Worang HEUGENIS menajam, ketika A.E.K. membersih laras senapannya. Lewat delapan puluh lima bulan, bayang membuncah manakala Suraro membaui tanah kelahiran, Samberong, Sasapuan, Welong, Watuharan, Tatalootoken, hutan kecil berbatas kabun yang terlantar karena masyarakat sudah menyingkir. Perang saudara berkobar. Kala itu, lebih tujuh tahun silam dalam ingatannya di pagi yang beda, sandi Senopati membawa mereka menyusur Amahai, Buru island, Masohi, dengan Landing Craft Infantery tuju Ambon bersama batalyon Worang. Medio 28 September 1950 mereka mendarat di Tulehu, matahari belum t...
Ani dan Vergeltungswaffe
Estorie, Internasional

Ani dan Vergeltungswaffe

17 Maret 2024 Ani meramu memasak, orang-orang menikmati santapannya, menghempas haus lapar... Mesin perang ditampilkan, jutaan orang kagum, lalu jutaan pula yang meregang nyawa. Senjata tidak pernah membuat bumi berdamai... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Supervised by American soldiers, German civilians from the town of Nordhausen bury the corpses of prisoners found at the Mittelbau-Dora concentration camp in mass graves. Rare colour photograph taken in 1945. Sumber: Mittelbau-Dora, wikipedia ANI menyiap bumbu, pilah-pilih yang segar, mencucinya lalu meletaknya di wadah plastik, siap digunakan siap disimpan lebihnya. Begitu saban pagi, ruangan bersih, pisau tajam, ikan tangkapan dicopot insang dan isi perut, diguyur air, lalu masuk kotak penyimpanan kemudian diletakkan dalam pe...
L’Anse Aux Meadows
Estorie, Internasional, Sains, Travel

L’Anse Aux Meadows

29 Februari 2024 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: L’Anse Aux Meadows National Historic Site is considered the first European settlement in North America, and its 11th-century archeological remains were declared a UNESCO World Heritage Site in 1978. Sumber: © 2024 National Trust for Canada MEDIO, 29 Februari 1504, Christopher Columbus menggunakan pengetahuannya tentang gerhana bulan, meyakinkan penduduk Amerika, yakni para Indian, untuk memberinya suplai makanan. Columbus bukan orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika. Telah diakui secara luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad sebelas dan mendirikan koloni L'Anse Aux Meadows untuk jangka waktu singkat. (*)
Ujung Kisah Digdaya Umayyah
Estorie, Internasional

Ujung Kisah Digdaya Umayyah

25 Januari 2024 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Battle of the Zab TERCATAT nama kota yang disebut sebagai ‘Pemberian Tuhan’, walau muasal nama itu entah dari mana — ada yang percaya terminologi itu terambil dari bahasa Persia. Baghdad didirikan di tepi barat Tigris di suatu waktu antara tahun 762 dan 767 oleh Kekhalifahan Abbasiyah yang dipimpin Kalifah Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur. Baghdad menggantikan Ctesiphon, ibu kota Kekaisaran Persia dan Damaskus sebagai ibu kota sebuah kekaisaran Muslim yang mencakup wilayah dari Afrika Utara hingga Persia. Bani Abbasiyah berkuasa di Baghdad. Disebut kota itu dikelilingi tiga tembok benteng, wilayah kota terbagi jadi empat bagian sama, dengan empat jalan utama dari istana khalifah ke arah masjid agung dan terus menyebar ke sel...
SJAHRIR
Estorie, Opini, Susastra

SJAHRIR

Medio 2014 Sutan Sjahrir – Kepala Pemerintahan RI [1945-1947] yang penggila susastra: Saya bisa tambahkan, keberanian Sjahrir itu sungguh kebajikan (virtue) yang ideal – persis sama dengan yang dicontohkan pribadi Socrates, yang dicatat Plato dan diteorikan dengan hampir sempurna oleh Aristoteles – sifat yang terbentuk tepat di titik tengah yang jauh dari ujung kutub takut dan ujung kutub nekat. Titik bijak itu, saya sangat yakin, terbentuk berkat tekad mewujudkan kasih sayangnya pada sesama melalui caranya yang penuh hikmat, yakni hikmat yang pembentukannya didasari kasih sayang dan dibantu oleh arahan pengetahuan amat luas yang dimilikinya melalui [terutama:] sastra dan filsafat. Oleh: Benni E. Matindas Penulis adalah budayawan Editor: Parangsula Gambar: Sjahrir at KNIP plenar...
Membaca: ‘Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft’
Estorie, Foto Pilihan

Membaca: ‘Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft’

08 November 2023 Setahun lewat Narrative Journalism Tour 2022, ada yang hilang dari gambar yang anda saksikan di atas. Dia seorang kawan penulis, jurnalis, peserta acara yang dimaksud… Oleh: Dera Liar Alam NARRATIVE Journalism Tour 2022 – Hari Kedua: saya menera foto di halaman media sosial dengan caption seperti yang tertera pada judul foto ini. Dan tak berselang lama ketika foto tayang, Happy C.K. langsung menanggapi, “Chik Rini,” seru dia. Betul. ‘Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft’ adalah liputan dan kesaksian pembunuhan orang Aceh, ditulis oleh Chik Rini. Sebagaimana ditera di buku Jurnalisme Sastrawi, Chik Rini mendatangi saksi-saksi – yang bersikap tertutup sebab trauma dan tak percaya pada wartawan – di Jakarta, Medan, Lhokseumawe, dan Banda Aceh. Dia, Chik Rini, malah pe...