Thursday, April 25

Tag: Perempuan

Menyinta dengan Sederhana
Susastra

Menyinta dengan Sederhana

17 Mei 2023 Memetik teks, menera ulang beberapa bait Sapardi Djoko Damono, dan percik-percik cerita yang dikira usang dan hilang… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Bulan retak — Ferryaldo, 2013 SUNGGUH, mencinta sesuatu tanpa alasan tampak aneh. Coba kau terka, kapan cinta datang, kapan cinta menjadi kabur dan tanpa bekas, bila cinta mengeras dan tak dapat dibantah oleh alasan apa saja, biar mati sekali pun. Demikian, saya memetik kata-kata ‘cinta’ yang disebut sederhana itu, “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu | Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.” Sajak ‘Aku Ingin’ ― Sapardi Djoko Damono, ternyata tak sesed...
Mungkinkah Indonesia tanpa Feminis
Opini, Politik

Mungkinkah Indonesia tanpa Feminis

10 April 2023 Kita bisa menemukan masalah perempuan yang selama ini tersembunyi, misalnya, beban kerja, pengekangan, penelantaran, pengabaian, anggapan dan perlakuan perempuan lebih rendah, perkawinan paksa, perkawinan anak, putus sekolah, serta pelecehan seksual. Padahal, ada hal diabaikan, dalam hal ini, feminis punya sejarah panjang berkontribusi dalam pembentukan bangsa Indonesia... Oleh: Misiyah Misi Penulis adalah Direktur Institut Kapal Perempuan Editor: Daniel Kaligis HARI-HARI ini ber­edar di media sosial tagar #Indonesiatanpafeminis yang membawa pesan atau tepatnya melakukan stigma bahwa feminis adalah ancaman bagi perempuan Indonesia. Tentu bukan tanpa kesengajaan jika tagar itu muncul menyusul reaksi penolakan dan pemutarbalikan konten Rancangan Undang-Undang Pen...
Jalan Lain Natal GCDS
Budaya

Jalan Lain Natal GCDS

28 Desember 2022 Alternatif dipilih meski beda tafsir, jalan lain itu tentang perdamaian – tutur di tanah kami menyebutnya sebagai maleos-leosan, masayang-sayangan, meilek-ilekan: berbuat kebaikan, saling mengasihi, dan saling memperhatikan… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Membaca salam damai dari kitab Markus. SERAYA mengucap salam pada hadirin, Ruth Wangkai, aktivis Gerakan Cinta Damai Sulut (GCDS), mengajak Erny Jacob tampil membaca teks: “Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” Demikian Erny, mengutip sebagian yang tersurat di pasal dua kitab Matius. “Intisari pertemuan Natal keberagaman, di Tondano, 28 Desember 2022, akan kita terima dari refleksi setiap perwakilan yang hadir,” tutur Ruth, perempuan enerjik yang juga bergiat di Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia T...
Suratku untuk para Puan
Budaya, Opini, Susastra

Suratku untuk para Puan

19 September 2022 Kata-kata terpikir begitu saja, mengalir... Oleh: Madgalena N Penulis tinggal di Jakarta Editor: Dera Liar Alam Gambar: Pentas Puan hitam putih, foto dax DUNIA ini begitu indah puan, banyak hal hal yang menggoda. Terkadang membuat kita terpana sehingga mudah larut dan jatuh cinta. Darah muda seakan bergelora, puan akan menemukan berbagai cerita yang mungkin tak biasa di dengar, sesuatu yang membuat takjub, serasa semua itu seperti impian para hawa: Kebebasan melontarkan kata-kata dalam benak. Ah, ini saatnya. Duniamu pasti berbeda dengan duniaku puan, ada alur cerita dan penokohan lakon yang berbeda pula. Tapi, cara dunia bekerja memiliki kesamaan: Memukau pada waktunya, menggoda sesaat, namun dapat hilang seketika, bisa lenyap selamanya. Cerita beda buk...
Kenangan Uci
Obituary, Review

Kenangan Uci

21 November 2021 …Pada masa tertentu ular, perempuan, dan tuhan pernah menyatu. Tiga unsur dalam satu diri. Tritunggal. Sebelum manusia mengenal agama-agama yang lebih mutakhir, leluhur manusia memuja Tiamat, dewi ibu tertua dalam peradaban Mesopotamia Kuno dan dewi ular tertua dalam peradaban dunia. Tiamat melahirkan para dewa. Ia mencipta alam semesta... Oleh: Linda Christanty Editor: Dera Liar Alam Foto: Retouching - Selamat Jalan Uci Sayang, Tenanglah Dirimu di Sana Sumber Foto: TungkuMenyala.com TEMAN-TEMAN tercinta, sudah lama saya tidak banyak bercerita, karena pekerjaan dan lain-lain. Semoga kalian tetap sehat dan bersemangat, meski kabar sedih selalu ada. Beberapa bulan lalu saya kehilangan teman lama lagi. Namanya, Heningtyas Suci atau biasa dipanggil, Uci. Dia men...
Predator Seksual di Kampus
Hukum & Kebijakan, Opini

Predator Seksual di Kampus

11 November 2021 Sebagai bangsa beradab dan berkemanusiaan, negara dan kita semua wajib melindungi dan memastikan setiap orang bebas dari ancaman dan tindakan kekerasan seksual. Oleh: Sulistyowati Irianto Penilis adalah Co-founder Mata Kuliah Gender dan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia Sumber Gambar: sexual violence UNIVERSITAS di Indonesia tidak henti-hentinya dirundung malang. Belum selesai urusan semakin merosotnya kebebasan akademik dan demokrasi di kampus dengan segala dampaknya, sekarang mencuat isu kekerasan seksual yang korban umumnya adalah para mahasiswi. Lembaga paling terhormat, penjaga gerbang kebenaran di hati masyarakat, ternyata menyimpan kejahatan yang paling memalukan: kekerasan seksual, yang begitu disembunyikan, tertutup rapat bisa puluhan tahun. M...