Saturday, April 20

Tag: Langit

F R A S E  A N O M A L Y
Susastra

F R A S E A N O M A L Y

26 Mei 2023 Oleh: Daniel Kaligis IKLAN-IKLAN menggantung senja Terbakar di terik bola lampu Seperti kisah kualat pemadaman dijawab tunda Bro, sengatnya elektromagnetik Kita di bawah langit Lentera equilibrium Persinggahan kita di waktu lampau Jalan malam yang panjang dirundunglindung dedaun mangga Manakala pagi merekah di Capilano Suspension Bridge, Vancouver, holidays baru dimulai. Ingatlah kenang silam berpuluh waktu hilang: tapak kita menendang-nendang ombak di Teluk Manado penuh bebatu seakan kita bermanja angin di Waikiki Beach, Hawaii Ukulele kita petik menembang o ina ni keke Benar katamu: langit itu ada di jiwa kita Terkadang kita mengoyakcabiknya dalam dendam yang ternyata hanya menambah sayat-sayat luka di badan… Klik, Mana gambarmu yang kau beri judul: this is a pic...
Stasiun Terakhir
Susastra

Stasiun Terakhir

26 Mei 2023 Oleh: Onald Anold Penulis adalah seniman Tinggal di Jakarta INI KERETA kita, katamu Gerbong tanpa masa lalu Sepinya sesunyi bunyi segetar Bangkunya, selain kita Kosong tak berpenumpang Tepat di hadapan Sebinar matamu Bersama gambar stasiun selanjutnya Di depan Rumah kita menanti, bisikmu: Ranjang yang hangat, Selimut yang lembut dan shower penuh busa, Menunggu… Ahh, Tambahkan sebait lagi puisi kekasih, desahmu Bait terakhir sebelum sampai Sedoa saja Sebagai pencuci mulut pamungkas Sebelum usai Ayo, lekas. Kini birahi berkejaran Waktu begitu lambat menghambat Ruang begitu lengang melenggang Ini kereta kita, teriakmu Di depan stasiun akhir menanti Sepi. Tanpa penumpang Sunyi Dengan plang tegak Menghujam tanah Menghadap langit Bertuliskan nama kita. Rancamaya, 15.1...
Bermain Goro
Budaya, Susastra

Bermain Goro

23 Maret 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Anak-anak Sarani Matani Karet gelang, dipanggil ‘goro’ Anak-anak merangkainya Menyambungnya jadi tali tambang Goro-goro Lentur ditarik kesana-kemari Dua berdiri rentangkan goro Anak-anak melompat batas goro Ditaruh setinggi konsensus Di batas lutut Di batas paha Di batas pinggang Di batas dada Di batas leher Di batas kuping Di atas kepala Sejengkal di atas kepala Mereka berseru ‘merdeka’ Melompat Melompat Bertengkar batas Tertawa tanpa batas Goro-goro Ditarik dari pasar Dimainkan di pantai Dimainkan di halaman Dimainkan dalam rumah Dimainkan dalam kamar Ditarik jauh-jauh Ke lembah Ke gunung Ke langit entah Lalu putus, Pupus goro-goro (*)
Ruang Para Penemu
Susastra

Ruang Para Penemu

04 September 2022 Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis DI ATAS langit ada ruang maha luas, punya para penemu pencipta dan pecinta... Dan kita sudah sering berkunjung di situ: memantau mimpi ditabur alam berpikir, katanya nirvana di seberangmu, langit keemasan. Tebing awan berganti bentuk berganti wajah dan warna, ditudungnya samudera, gunung, sungai, selokan, parit, dan hutang-hutang kita... Bila badai, kita terhempas ke tanah, dan angin tak bertanya siapa tuhanmu apa golongan darahmu apa partaimu... Langit, bilamana mimpi-mimpi menggelayut mesra dari gubuk bumi, bintang-bintang berkedip di atap bocor para miskin yang tertawa pada susah, perempuan-perempuan menua keriput memanggul beban nista gender kelamin sosial... Anak-anaknya tumbuh seperti dahan, seperti b...