Friday, March 29

Susastra

Mythic
Susastra

Mythic

07 Desember 2022 Syair yang mengalir di Wowolean... Oleh: Daniel Kaligis Editor: Kalfein Wuisan Gambar: Kuala Wowolean berhias perahu dan cakrawala mendung AWAN-AWAN mati ditebas badai, hanyut oleh adab mitos perawan. Perahu bersandar jutaan masa musim banjir, lalu pengusiran datang. Masih ingat narakan tempat wurukus lepo kawin-mawin beranak-pinak, kangen di hulu Kelembahuan. Zumisim bertapa di Rewo, bertelur di rimbun eceng-gondok kemudian terbang ke wanua seberang. Bening reflection, anak-anak mawelit – memetik mujair terperangkap net, memungut renga' – keong hitam khas tepi Kelembahuan, negeri beralasan introduksi asing, dan torang yang selalu menyinta mendung. Kemarin di Parorengan, bangau pulang ramai sekali di langit putih. Sisa kertas plastik besi tembaga perak ema...
Jejak Arang
Susastra

Jejak Arang

01 November 2022 Kode 12. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Lorong kota suatu senja, abu menebal – DLA Hanya jejak arang dari tubuhku Ingatanku menjelma takdir yang hilang Kehidupan ini mematri kakiku Aku terbenam menyangka ngambang Suara resah kembali kudengar Tuju memukulku dasar yang gentar Pisau yang kau asah dengan kelembutan menudingku Ketika aku menoleh hanya darah Pada angin yang mencari dingin dalam tubuhku Aku telah jauh hilang dari abu (*)
Sketsa Hari Ini
Susastra

Sketsa Hari Ini

30 Oktober 2022 Oleh: Altje Wantania Penulis adalah pelukis penyair Tinggal di Tondano, Minahasa JANGAN tanya: ini cerita tentang apa dan tentang siapa karena ini bisa saja cerita tentang kita Hari ini aku minta pada tuhan agar dipinjamkannya padaku warna-warni pelanginya agar sapuan kuasku tak cuma hitam-putih tapi dia membisu Maka, gadis muda itupun lahir dalam warna kelabu udara yang bertuba matahari yang muram di atas langit negeriku menambah gelap sapuan kuasku Beribu janji masih menjadi sebatas janji yang memang untuk diingkari dan sumpah masih tetap menjadi sampah yang selalu mengundang serapah Cerita ini memang tak berawal karena memang cuma omong kosong belaka juga tak berujung seperti kisah drama dari Senayan dan pasti tak akan berkesudahan seperti sinetron di televis...
Hanya Kabut
Susastra

Hanya Kabut

16 Oktober 2022 Kode 97. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Mendung di lereng Empung, DLA Hanya kabut Siang yang redup Mendung akan jatuh Sepanjang jalur yang pernah kita tempuh Betapa akrab kita dengan suasana pagar Maribang Aroma tanah serta wangi kembang di halaman depan Pohon waru di sudut jalan menentramkan pandangan Ketika sore datang seperti petani menyunggi jerami di belakangnya Hamparan hijau tak usai-usai Jam-jam tak juga diam Aroma diang dari rumah belakang mengikuti kita Bersama malam suara jengkerik yang bersembunyi dalam lubang pematang Ketika angin datang seperti karib yang lama raib Dingin dan menyegarkan Andai hidup dapat sesederhana yang kita kira Kau berbisik sedikit berbisik Orang-orang duduk di atas tikar p...
Orasi Basi
Budaya, Susastra

Orasi Basi

13 Oktober 2022 Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Perahu ikan sandar, pagi meninggi di tepi Marisa TANAH air milik bersama. Jadi, jangan klaim peta punya sendiri. Saya tak pernah bercita-cita jadi presiden, sebab saya hanya berbakat melatih anak-anak memegang cangkul dengan tepat, itu yang kubisa. Saya dapat belajar dengan mereka, menggigit ikan dari soma-dampar, melemparnya dalam keranjang. Wahai, laut kita penuh perahu asing mendongeng bendera ditiup badai. Berapa banyak anak-anak nelayan mampu menulis membaca rasi? Mereka yang menenteng joran hanyut di persimpangan menunggu hijau berubah merah, menyanyi alat pancing receh ibah yang ganas! Saya, menulis sajak: Tanah tergadai. Air terprivatisasi, dan daki saya nan basi. Tak mungkin berkhayal jadi legislator, sebab saya bodoh menga...
Tak Ada Bugis dalam Sureq Galigo
Esai, Sains, Susastra

Tak Ada Bugis dalam Sureq Galigo

12 Oktober 2022 Bahasa 𝑆𝑢𝑟𝑒𝑞 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑔𝑜 adalah bahasa Luwu’ kuno dan 𝑆𝑢𝑟𝑒𝑞 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑔𝑜 adalah sastra lisan yang diciptakan bangsa Luwu’ di Sulawesi Selatan... Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan pegiat budaya Gambar: Manuskrip Sureq Galigo abad kesembilan-belas Sumber foto: wikipedia.org SEBAGIAN orang menganggap 𝑆𝑢𝑟𝑒𝑞 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑔𝑜 atau 𝐼 𝐿𝑎 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑔𝑜 atau 𝐿𝑎 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑔𝑜 adalah sastra Bugis, meskipun epos tersebut faktanya adalah sastra lisan Luwu’. Saudari Nurhayati Rahman, filolog dan guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Hasanuddin di Sulawesi Selatan, turut mengklaim 𝑆𝑢𝑟𝑒𝑞 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑔𝑜 sebagai sastra Bugis dalam esainya, “Epos La Galigo: Huruf, Bahasa, dan Karya Sastra”, yang dimuat 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑠, sebuah koran di Jakarta, pada 30 September 2022. Esainya itu mempermasalahk...
Langit Biru
Susastra

Langit Biru

07 Oktober 2022 Kode 84. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Biru di barat Kebayoran, Foto DLA Ketika biru luntur dari langit itu Kau persaksikan aku di sana melihatnya Kau berkata, cukup Tak ada langit kedua setelah ini Aku tak bisa menahan untuk tidak menangis Pada dunia yang terlanjur kucintai ini Buku-buku tertata rapi di rak dan lemari Harum tubuh kasihku yang membuatku rindu Juga peperangan atas segala sesuatu yang kita yakini sebagai kebenaran Bagaimana aku menghindar dari hal-hal biasa, rutinitas sehari-hari Walaupun banyak kesedihan yang terjadi Aku tak kuasa untuk mengatakan tidak pada dunia ini Aku mencintai tempat pertama Aku merasa ada Ketika cahaya membawaku jauh sekali Aku masih menangis tersedu Seperti saat pertam...
Malam Bertanda Tangan Sunyi
Susastra

Malam Bertanda Tangan Sunyi

28 September 2022 Ode bagi teturunan yang tanah leluhurnya telah dirampas sistem... Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis KITA sajak malam didekap kabut, diterkam gelombang - tenggelam berkali-kali, jauh terdampar dalam hilang: di sana, di relung tragedi. Kita kata, kata kita, kata dikita, kita dikata-katai... Kata, anak-anak tak mengenal lilin mengotori lubang hidung, sehari-hari memulung sisa dijual. Kata, kita tak ada hendak digandar, selain lengan memeluk pikulan, kaki-kaki gemetar kering rapuh, asa untuk malam bersajak lapar, terbaring di doa-doa kusam, mendengkur di atas kertas-kertas ajaran lapuk. Kata, kita mimpi dalam terjaga, mengunyah derai jatuh di sudut pipi agar kenyang, supaya puas memeras linangan keringat ditertawai haus derita. Kata, kita ditep...
Suratku untuk para Puan
Budaya, Opini, Susastra

Suratku untuk para Puan

19 September 2022 Kata-kata terpikir begitu saja, mengalir... Oleh: Madgalena N Penulis tinggal di Jakarta Editor: Dera Liar Alam Gambar: Pentas Puan hitam putih, foto dax DUNIA ini begitu indah puan, banyak hal hal yang menggoda. Terkadang membuat kita terpana sehingga mudah larut dan jatuh cinta. Darah muda seakan bergelora, puan akan menemukan berbagai cerita yang mungkin tak biasa di dengar, sesuatu yang membuat takjub, serasa semua itu seperti impian para hawa: Kebebasan melontarkan kata-kata dalam benak. Ah, ini saatnya. Duniamu pasti berbeda dengan duniaku puan, ada alur cerita dan penokohan lakon yang berbeda pula. Tapi, cara dunia bekerja memiliki kesamaan: Memukau pada waktunya, menggoda sesaat, namun dapat hilang seketika, bisa lenyap selamanya. Cerita beda buk...
Pagi di Rendani
Susastra

Pagi di Rendani

15 September 2022 Oleh: Dera Liar Alam MENGENANG DORERI anak-anak berlari menyambut gelombang Arfai, penyeberang memacu dayung tuju Mansinam, bisik-bisik di Raimuti, Lemon Island. Sepi merasuk taxiway, orang-orang bersalaman di Rendani. (*)